Rabu, 15 Juni 2016

Penganut Ahmadiyah Sambelia Kembali Diringkus Polisi

Sambelia. Inforkim_Paham penganut aliran Ahmadiyah untuk kesekian kalinya kembali menuai kontroversi di tengah-tengah masyarakat Desa Bagek Manis, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Mereka kembali aktif setelah sekian lama vakum.


Salah seorang penganut paham Ahmadiyah berinisial M alias AN sekaligus diduga sebagai ketua beserta enam orang rekannya, diamankan jajaran Polsek Sambelia atas laporan kepala desa (Kades) Bagik Manis, Abdurrahman beserta masyarakat, pada malam Rabu (14/6), sekitar pukul 23.00 wita.

Abdurrahman menilai jika paham atau aliran yang dianut ini bertentangan dengan ajaran agama Islam yang dibawa Nabi Muhamma Saw. sebagai nabi akhir jaman. Abdurrahman mengatakan kepada suarakomunitas.net, bahwa keberadaan penganut Ahmadiyah sangat meresahkan masyarakat di sekitarnya, bahkan jika dibiarkan, lanjutnya, bisa berimplikasi luas kepada desa-desa lain.

"Sudah sering kali saya ingatkan dengan melakukan pendekatan persuasif, namun mereka bergeming bahkan semakin menjadi-jadi," terang Abdurrahman.
Abdurrahman terpaksa mengambil keputusan untuk melaporkan aktifitas kelompok tersebut kepada Camat Sambelia, Bukhari, dan malam itu juga Bukhari beserta jajaran kepolisian sektor Sambelia mengamankan kelompok tersebut demi menjaga mereka dari amuk massa.

Sebelumnya, bertempat di kantor camat Sambelia, kelompok tersebut coba diberikan penyuluhan dengan menghadirkan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Sambelia, Muhsinin, S.ag. Muhsinin mengimbau agar paham yang mereka anut ini ditinggalkan, tapi mereka tetap bertahan pada pendiriannya.
"Kita kasih dua pilihan mau keluar dari paham Ahmadiyah dan kita bina atau diamankan," tegasnya.

Namun, Abdurrahman meminta supaya diamankan karena menurutnya, solusi itu tidak akan pernah bisa membuat jera (taubat) pada kelompok ini.
Setelah selesai di BAP oleh Reskrim. Kapolsek Sambelia Iptu. AA Ketut Mataram mengatakan, akan mengirim ketujuh orang ini ke Mapolres Lombok Timur untuk tindakan lebih lanjut.

Ketut berpesan kepada kades, kadus dan juga masyarakat yang hadir menyaksikan penahanan ini, untuk menjaga keamanan. "Saya titip pesan khususnya kepada kepala desa agar bisa menjaga keamanan kepada keluarga yang akan ditinggalkan," katanya. (Fikri MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar